PUISI SULSEL

BERKAYUH DI KAKI SULAWESI


 Ini puisi yang mengaji kelenjar
mengaji simpul tali yang meremntang layar

tadi malam kasur sekarang ombak
matahari tak pernah ingkar janji
memandang teduh bandar kepagian
dan darah selalu mengalir
meniru riak laut yang tak berakhir

mengaji haluan mengaji kemudia
dayung berkayuh di kaki sulawesi
inilah yang tidak bibir
awan membungkuk bagai diukir

bersungguhlah dan mengaji
menyanyi menggetarjkan hati
menempuh gelombang menyimak karang
menata langkah ke negeri seberang

di sana ada pagi disini ada pagi
pada pertemuan sana dan sini
ada hati yang bergigi ada langkah yang bergizi
walau antara kalau dan tepi
tak boleh ada utang pada nafas matahari.

Diambil dari buku Mata badik mata puisi Karya D. Zawawi Imron.

1 komentar: