Selasa, 07 Oktober 2014

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN


KATA PENGANTAR
Assalamua'laikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan petunjukknya kami dapat menyelesaikan tugas kami yaitu tentang “ Pertumbuhan dan perkembangan Hewan ”.
Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan sederhana dan jelas, supaya mudah di pahami oleh para pembaca.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Jika ada salah kesalahan dan kekurangan dalam menyampaikan hasil makalah ini, kami minta maaf.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, amin.
Semarang, Oktober 2010
Penyusun
HALAMAN MOTTO
MOTTO :
·         Hidup hanya sekali, maka manfaatkanlah
·         Berkorbanlah untuk orang yang kita sayangi adalah sebuah kebahagiaan
·         Walaupun jauh akan terasa dekat, apabila di dasari dengan cinta
·         Waktu adalah uang, maka gunakanlah waktu sebaik mungkin
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan ini kami persembahkan :
·         Bapak Dosen Muchammad Nur Arrifin
·         Orang tua yang turut mendukung fasilitas belajar kami
·         Teman-teman yang kami sayangi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................... …............................ i
KATA PENGANTAR.............................. ….................................. ii
HALAMAN MOTTO............................. …................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........... …................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan dan Manfaat........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan Katak................................
B. Metamorfosis Hewan Katak...............................................................
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan.........
BAB III PENUTUP
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Hewan tumbuh dari sel zigot menjadi embrio, kemudian berkembang menjadi satu individu yang mempunyai tangan, kaki, kepala dan organ tubuh yang lain.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah atau ukuran yang bersifat kuantitatif, karena mudah di amati dan bersifat irreversible atau tidak dapat kembali seperti semula. Serta dapat dinyatakan dengan angka, grafik, dsb. Perkembangan adalah semua perubahan dalam menuju kedewasaan yang terjadi pada makhluk hidup yang sedang tumbuh dan bersifat kualitatif. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara bersamaan ( Simultan ).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat dalam tubuh organisme antara lain gentik yang ada di dalam gen, dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Faktor luar adalah faktor lingkungan misalnya nutrien, air, cahaya, suhu, kelembapan / pH dan oksigen. Potensi genetik hanya akan berkembang jika ditunjang oleh lingkungan yang cocok. Dengan demikian, karakteristik yangmpilkan oleh hewan di tentukan oleh faktor genetik dan lingkungan secara bersama-sama.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Hewan tumbuh dari sel zigot menjadi embrio, kemudian berkembang menjadi satu individu yang mempunyai tangan, kaki, kepala dan organ tubuh yang lain.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah atau ukuran yang bersifat kuantitatif, karena mudah di amati dan bersifat irreversible atau tidak dapat kembali seperti semula. Serta dapat dinyatakan dengan angka, grafik, dsb. Perkembangan adalah semua perubahan dalam menuju kedewasaan yang terjadi pada makhluk hidup yang sedang tumbuh dan bersifat kualitatif. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara bersamaan ( Simultan ).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat dalam tubuh organisme antara lain gentik yang ada di dalam gen, dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Faktor luar adalah faktor lingkungan misalnya nutrien, air, cahaya, suhu, kelembapan / pH dan oksigen. Potensi genetik hanya akan berkembang jika ditunjang oleh lingkungan yang cocok. Dengan demikian, karakteristik yangmpilkan oleh hewan di tentukan oleh faktor genetik dan lingkungan secara bersama-sama.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa permasalahan yang akan di bahas, yaitu :
1.      Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada hewan katak ?
2.      Bagaimana metamorfosis hewan katak ?
3.      Bagaimana faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan ?
C. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan :
a)      Diharapkan mahasiswa mampu menjelasakan pertumbuhan dan perkembangan hewan katak.
b)      Mahasiswa atau kalangan luas mampu menjelaskan tentang metamorfosis hewan katak.
c)      Mahasiswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan.
Manfaat :
a)      Mahasiswa mampu memahami tentang makhluk hidup dan proses kehidupan.
b)       Mahasiswa mengetahui metamorfosis hewan katak.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan Katak
1. Fase Embrionik
Yaitu pertumbuhan mulai zigot (hasil peleburan sel telur dgn sperma) hingga terbentuknya embrio. Fase ini meliputi beberapa tahap yaitu:
a.Morulasi dan blastulasi
adalah Pembelahan zigot membelah (mitosis) menjadi banyak blastomer. Blastomer berkumpul membentuk seperti buah arbei disebut Morula
Morula mempunyai 2 kutub, yaitu :
* kutub hewan (animal pole)
* kutub tumbuhan (vegetal pole)
Blastulasi sel-sel morula membelah dan "arbei" morula membentuk rongga (blastocoel) yang berisi air, disebut Blastula.
b.Gastrulasi
adalah  proses perubahan blastula menjadi gastrula.
Pada fase ini :
1. blastocoel mengempis atau bahkan menghilang
2. terbentuk lubang blastopole Þ akan berkembang menjadi anus
3. terbentuk ruang, yaitu gastrocoel (Archenteron) Þ akan berkembang menjadi saluran pencernaan
4. terbentuk 3 lapisan embrionik : ektoderm, mesoderm dan endoderm
c.Morfogenesis
adalah Proses pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi menjadi organ, sistem organ dan organisme.
d.Diferensiasi
adalah jaringan/lapisan embrionik akan berkembang menjadi berbagai organ dan sistem organ.
e.Spealisasi jaringan
adalah setiap jaringan akan mempunyai bentuk, struktur dan fungsinya masing-masing.
f.Imbas atau induksi embrionik
adalah Diferensiasi dari suatu lapisan embrionik mempengaruhi dan dipengaruhi oleh diferensiasi lapisan embrionik lain.
g.Organogenesis
adalah proses pembentukan organ-organ tubuh

2. Fase pasca embrionik
Yaitu pertumbuhan setelah fase embrio meliputi:
a. Metamorfosis
adalah suatu proses biologi di mana hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis
setelah dilahirkan atau menetas, melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel.
b. Regenerasi
adalah kemampuan untuk memperbaiki sel, jaringan atau bagian tubuh yang rusak, hilang atau mati.
- hewan tingkat tinggi Þ terbatas pada jaringan
- hewan tingkat rendah
Þ dapat sampai pada tingkat organ


Setiap organisme mampu menerima rangsang yang disebut IRITABILITAS, dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh.
acicotropic (PTIH).
B. Metamorfosis Hewan
Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta (diantara, sekitar, setelah), morphe` ( bentuk), osis (bagian dari), jadi metamorphosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah katak, kupu-kupu dan serangga.
Jenis - jenis Metamorphosis
Jenis-jenis metamorphosis adalah sebagai berikut :
1. Metamorphosis tidak sempurna merupakan metamorphosis yang melewati 2 tahapan yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya.
2. Metamorphosis sempurna merupakan metamorphosis yang melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorphosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu.
Berikut adalah proses metamorfosis sempurna :
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa. Selain pada katak, metamorphosis sempurna juga
terjadi pada kupu-kupu.
Hewan katak mengalami pertumbuhan embrio yg sama, setelah mengalami perkembangan embrio dari fase morula, blastula, gastrula, dan specialisasi dan defferensiasi, maka akan dilanjutkan masa metamorfosis. adapun metamorfosis pada katak meliputi :
a. Telur
b. Berudu berinsang luar
c. Berudu berinsang dalam
d. berudu bertungkai belakang
e. berudu bertungkai depan
f. katak dengan ekor mulai mereduksi
g. katak muda usia 3 bulan
h. katak dewasa usia 6 bulan

 Metamorfosis Katak
Pada metamorfosis amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi maupun fisiologi.
a. Proses Morfologi
Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal pada anak katak, seperti hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar.
b. Proses Biokimia
Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama adalah porphyropsin. Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan vertebrata perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan habitat. Kecebong bersifat ammonotelik yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat ureotelic yaitu mensekresikan urea. Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk siklus urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan amonia.

c. Perubahan spesifik
organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan perkembangan yang berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada ekor, T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian dari sel-sel epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan fungsinya.
Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak
Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan katak dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama metamorfosis. Peranan hormon T3 lebih penting, hal ini disebabkan perubahan metamorfosis pada thyroidectomized berudu memiliki konsentrasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan hormon T4.
Koordinasi dari perubahan perkembangan dan respon molekul hormon thyroid. Salah satu masalah utama dari metamorfosis adalah koordinasi saat perkembangan. Pada dasarnya, ekor tidak mengalami degenerasi sampai terbentuk dan berkembangnya organ-organ lokomosi. Seperti berkembangnya kaki dan tangan untuk pergerakan dan insang tidak akan mengalami perubahan fungsi sampai berkembang otot paru-paru. Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi metamorfosis yang berbeda pada jaringan dan organ akan memberikan respon yang berbeda pada hormon. Untuk menjamin sistem kerja ini, 2 organ yang sensitif terhadap thyroksin yaitu thyroid dan kelenjar pituitary, akan meregulasi produksi hormon thyroid. Hormon thyroid berfungsi untuk membentuk hubungan timbal balik dengan kelenjar pituitary yang menyebabkan interior pituitary menginduksi thyroid untuk menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak. Selain itu, hormon thyroid juga berfungsi untuk transkripsi dan mengaktivasi transkripsi pada beberapa gen. Seperti transkripsi gen untuk albumin, globin dewasa, keratin kulit dewasa diaktivasi oleh hormon thyroid. Respon T3 adalah aktivasi transkripsi gen reseptor hormon thyroid (TR). TR berikatan dengan sisi yang spesifik pada kromatin sebelum hormon thyroid dibentuk. Ketika T3 dan T4 masuk kedalam sel, dan berikatan dengan ikatan reseptor kromatin, hormon reseptor kompleks dirubah dari aktivator transkripsi. Belum diketahui mekanisme dari hormon thyroid dengan respon yang berbeda pada jaringan yang berbeda (proliferasi, diferensiasi, kematian sel). Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung hormon thyroid, hal ini terjadi pada pembelahan holoblastic dimana gastrulasi diawali pada posisi subequatorial, pembentukan neural dibagian permukaan dan kuncup anggota tubuh juga terbentuk dibagian permukaan. Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung pada hormon thyroid.
 3. Metagenesis pada hewan pada dasarnya sama dengan metagenesis pada tumbuhan. Hewan mengalami pergiliran generasi, yaitu fase generatif (seksual) dan fase vegetatif (aseksual) secara bergantian.
Siklus hidup katak
1.      Tahap telur
Telur kodok ditutupi dengan kapsul mirip agar-agar yang mengembang saat menyentuh air. Pengembangan ini membuat volumenya membesar dan janin terlindungi. Telur-telur ini bertumpuk dalam satu tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga dan panas juga lebih dapat bertahan. Akibatnya kecebong dapat menetas dalam waktu singkat. Banyak katak dan kodok memakai danau atau sungai yang mengering di masa tertentu, karena hal ini mencegah hewan datang memakan telur dan kecebong mereka.
2. Tahap kecebong (3 hari)
Kecebong memiliki kepala besar dan tegak. Ada insangnya dan mulut yang terbuka untuk makan. Insang luar muncul tiga hari setelah kecebong keluar dari telur
3. Tahap kecebong lanjutan (4 minggu)
Insang luarnya tertutup kulit tubuh dan digantikan oleh insang dalam. Mereka memakan ganggang. Kaki belakang muncul.
4. Perubahan kedua (6 minggu)
Kecebong mulai terlihat seperti kodok kecil dengan ekor panjang. Mereka berenang di tepi sungai secara berkelompok. Ekor ini kemudian memendek dan mulai berbentuk seperti bumerang.
5. Perubahan lanjutan kedua (9 minggu)
Sejenis jaringan terbentuk dan membagi atrium jantung. Akibatnya jantungnya kini memiliki tiga ruangan, yang membantu aliran darah antara jantung dan paru-paru.
6. Perubahan lanjutan ketiga (16 minggu)
Kecebong telah memiliki kaki belakang yang kuat. Matanya juga telah menonjol. Ekornya sangat pendek.
7. Perubahan kodok terakhir
kodok dewasa berkumpul di tepian sungai sebelum meninggalkan air untuk pertama kalinya. Mereka melakukan ini secara berkelompok.
Katak Dewasa
Walaupun naluri bertahan hidup anura tidak berkembang baik, katak dan kodok juga merawat anak mereka. Mereka bertelur dalam jumlah besar untuk memastikan ada banyak kecebong yang dapat lolos dari predator yang memakan telur. Lapisan gelatin juga melindungi telur dari predator lain. Beberapa jenis kodok bahkan memelihara anak mereka dengan menjadikan punggung mereka sendiri sebagai sarang. Contoh kodok demikian adalah katak suriname.
C.            Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor luar (ekstern)
a.Makanan
Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh hewan termasuk manusia adalah karbohidrat, lemak, protein,vitamin dan mineral.
Zat makanan yang paling penting dalam pertumbuhan hewan dan manusia adalah protein. Protein selain berfungsi sebagai zat pembangun tubuh juga berfungsi sebagai pembentuk hormon yang nantinya juga berperan dalam pertumbuhan
b. Air
Air merupakan medium paling baik untuk proses-proses kimia di dalam tubuh. Dari proses" kimia tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan dihasilkan energi. Energi tersebut kemudian untuk membantu pembentukan sel-sel baru atau perbaikan jaringan tubuh.
c. Aktifitas tubuh
Aktifitas tubuh dapat mempengaruhi pertumbuhan apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
d.Cahaya Matahari
Peranan cahaya matahari terhadap pertumbuhan adalah dalam proses pembentukkkan tulang. kamu pasti ingat kalo untuk ngubah provitamin D menjadi vitamin D diperlukan cahaya matahari. kemudian vitamin D yg terbentuk digunakan untuk membantu pembentukan tulang.

2. Faktor dalam (Intern)
a. Genetis atau Gen
b. Hormon
Hormon berasal dari kata Yunani hormon yang berarti menggerakan. hormon pertama kali ditemukan pada tahun 1902 oleh William Baylis dan Ernest Starling. ada beberapa hormon yang hanya bekerja pada jaringan tertentu, ada juga yang bekerja di seluruh tubuh. pengendali utama seluruh kelenjar tsb adalah hipotalamus yang terletak pada salah satu bagian otak. pengendali kedua adalah kelenjar hipofisis. khusus mengenai kelenjar hipofisis, bukan hanya langsung mempengaruhi pertumbuhan tetapi juga meningkatkan kegiatan kelenjar-kelenjar lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.          KESIMPULAN
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara simultan atau bersamaan. Pada hewan katak mengalami metamorfosis sempurna sama halnya dengan kupu-kupu. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut di pengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Boulenger, G. A. 1978. The Tailles Batrachians of Europe, Vol. 1-2. Ayer Publishing
  2. Burton, M., Burton, R. 2002. International Wildlife Encyclopedia. Marshall Cavendish.
  3. De Beer, G.R. 2007. Embryos and Ancestors. Read Books.
  4. McDiarmid, R.W., Altig, R. 1999. Tadpoles: the biology of anuran larvae. University of Chicago Press
  5. Morgan, T.H. 2010. The Development of the Frog’s Egg; An Introduction to Experimental Embryology. General Books LLC
  6. Biologi SMA kelas XII Semester 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar